/* Whatsapp css setting */ .tist{background:#35BA47; color:#fff; padding:2px 6px; border-radius:3px;} a.tist:hover{color:#fff !important;

Tuesday 24 March 2015

Phd Story: Idhamsyah Eka Putra (Linz)

by Evi Mulyani



Idhamsyah Eka Putra lulus dari Program S3 Humanities and Cultural Sciences dari Johannes Kepler University of Linz pada 11 Februari 2015.

Rekan kita yang mendapat gelar Dr Phil ini berencana untuk mengembangkan term yang ia perkenalkan, yaitu 'meta-prejudice'.

*Googling term 'meta-prejudice'*

"Meta-prejudice adalah bagaimana saya sebagai bagian dari kelompok, memandang orang lain (anggota kelompok) berpikir (dengan cara negatif) terhadap orang lain," ia menjelaskan secara singkat.

Ia lulus 2,5 tahun dengan hasil "distinction". Penelitiannya dilakukan di wilayah Indonesia bagian Barat (Jawa) dan Timur (Flores), dengan data dari kelompok (Sunni) Muslim, Kristen (Katolik dan Protestan), dan Ahmadiyah, dengan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif (5 studi lapangan).

Terdengar sangat menantang, bukan? :)

Menurut Dr. Phil Idhamsyah, tantangan besar yang ia hadapi selama pembuatan disertasi adalah professornya.

"Banyak tuntutan dari professor, (untuk) keluar dari bingkai teori yang ada, dan mencoba memahami dengan tidak terkotakkan oleh suatu teori."

Pastinya selama menjalani S3 ada rasa suka dan dukanya, salah satunya adalah professornya yang benar-benar ahli di bidang yang Idhamsyah kembangkan.

"Dukanya, pembimbing saya memiliki standar kualifikasi yang  sangat tinggi, sehingga untuk mencapai standar yang beliau inginkan rasanya seperti harus teriak di puncak gunung 100 kali."

Weww, bisa dibayangkan...

Selama di Linz, ia juga membantu beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa staf akademik di JKU. Ia juga pernah terlibat sebagai pengurus PPIA 2012.

Harapan kita semua dari PPIA kepada Dr.Phil Idhamsyah, semoga sukses selalu dan ilmunya bisa dikembangkan di tanah air. Sukses!

2 comments: