/* Whatsapp css setting */ .tist{background:#35BA47; color:#fff; padding:2px 6px; border-radius:3px;} a.tist:hover{color:#fff !important;

Friday 23 October 2015

Kunjungan Dikti ke Austria


Selama seminggu (27/9-2/10), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemenristekdikti melakukan kunjungan kerja dan evaluasi ke Wina, Graz dan Linz. Dalam kesempatan kali pertama ini, Dikti diwakili Dr. John Pariwono dan Fine Resyalia ke Austria untuk melihat lebih dekat perkembangan kemajuan masing-masing karyasiswa di bawah naungan Dikti. 

Pada hari kedua (29/9), diorganisir oleh Prof. A Min Tjoa, National Coordinator of Asea-Uninet Austria, diadakan pertemuan dengan enam mahasiswa doktorat untuk ‘hearing’ permasalahan yang menghambat masing-masing karyasiswa Dikti di Wina. Dari pertemuan ini pula, tersarikan beberapa poin penting terutama berkaitan dengan akademis dan urusan birokrasi pra keberangkatan yang dialami oleh semua calon mahasiswa doktorat tujuan Austria. Sorenya, tim Dikti berkunjung ke Institut Sejarah Arsitektur TUW bertemu Prof. Erich Lehner yang kebetulan saat ini sedang membimbing dua mahasiswa Dikti. 

Keesokan harinya, tim Dikti bertolak ke Linz untuk mengevaluasi satu mahasiswa Dikti di sana sekaligus bertemu dengan Koordinator Regional OeAD Linz. Sekembalinya dari Linz, tim Dikti dijamu makan malam oleh OeAD dan mengundang seluruh mahasiswa doktorat Indonesia se-Austria. Acara ini sendiri manjadi ajang silaturahim antar mahasiswa Indonesia di Austria yang selama ini belum pernah bertemu muka. Tercatat empat mahasiswa dari Innsbruck, dua dari Leoben, satu dari Linz, tiga dari Graz dan tentu saja dari Wina meramaikan acara makan malam ini. Turut pula dalam undangan dari KBRI, Bapak Febrian Ruddyard selaku DCM, Mas Doddy dan Mbak Wina dari Pensosbud. Esoknya (1/10), tim Dikti melakukan evaluasi di Graz bertemu dengan tiga supervisor dari tiga mahasiswa Dikti di sana. 


Dalam rangkaian kunjungan ini, banyak catatan penting yang didapatkan tim Dikti guna meningkatkan pelayanan bagi karyasiswa dan calon karyasiswa ke Austria nantinya. Selain masalah birokrasi, ke depan, upaya-upaya kerjasama akan lebih ditingkatkan lagi oleh OeAD dan Dikti serta universitas-universitas di Indonesia.  

No comments:

Post a Comment